Farewell
Irine menatap mata Frederick tajam, pita panjang berwarna merah darah di rambutnya melambai. "Kau tau Fred? aku sangat membencimu, sangat amat membencimu sampai aku tidak tahan lagi dan ingin mengakhiri hidupku" ucapnya tersenyum sinis menatap tunangannya yang menatapnya kosong tepat di matanya. Irine memundurkan langkahnya ke belakang melirik sekilas, terlihat ada jurang yang curam di sana. Tatapan tajam itu berubah menjadi sendu. " Tapi Fred, aku juga mencintaimu! andaikan aku tidak berasal dari kubu yang berlawanan denganmu apakah kita bisa bersama Fred?" air matanya meleleh di pipinya yang tirus. "Selamat tinggal" lanjutnya dengan senyum ringan di wajahnya, matanya mencoba memotret wajah tampan pria itu sedetail-detailnya untuk ia simpan sebagai ingatan yang berharga, terakhir kalinya. Irine lalu memejamkan mata sebelum menjatuhkan tubuhnya kebelakang, kearah tebing. Samar-samar dia merasakan sesuatu menarik rambutnya, ketika dia membuka mata netranya...